Wahai Yang Maha Cahaya
Yang menerangi semesta dengan ilmu dan pengetahuan
Sejatinya tiada kegegalapan malam
Melainkan mereka yang menutupi dirinya dengan tirai-tirai dan menolak pencahayaan
Sejatinya tiada yang tersembuyi
Melaikan mereka yang tak mengerti dan belum siap menerima anugrah dari ilahi
Sejatinya tiada kejahatan melaikan meraka yang menghilangkan cinta dan kasih sayang Tuhan
Wahai Yang Maha Pencipta
Yang menciptakan semesta dengan kebijaksanaan
Kini jasa penciptaanmu dibuang dan tak diakui oleh peradaban
Ribuan manusia membangun negeri dengan ambisi untuk menguasai dunia
Mereka berbangga-bangga dengan perhiasan yang didapatkan dari pendindasan
Merusak tatanan dan ajaran para nabi
Hanya demi kepentingan dan renkotruksi-rekontruksi hampa
Manusia terlalu sombong sampai-samai tak pernah mengucapkan asma Tuhan ketika membangun peradaban
Lahaula Wala Quwata Illa Billahil Aliyil Adzim
Wahai Yang Maha Penyempurna
Yang menyempurnakan manusia dengan akal budi pengerti
Manusia telah lupa dengan penciptaanya
mereka lebih memilih iming-iming jabatan, title, kekuasaan, kesejahteraaan
dan dalih-dalih lainnya
eksploitasi yang sangat nyata
ah siapa yang berdosa atas hal ini?
orang-orang beralih menjual diri untuk mendapatkan kehidupan
berlapis emas dan permata
siapa yang memaksa meraka menjadi pelacur?
sedangkan mereka datang dengan kesiapan
menikamati penjajah diri
adakah mereka yang menemukan dirinya?
ataukah mereka sedang kehilangan dirinya?
WA IDZ QAALA RABBUKA LILMALAA-IKATI INNII JAA'ILUN FIIL ARDHI KHALIIFAH!
Wahai Yang Maha Mengasihi
Tak akan pernah ada yang bisa merubah dunia
Engkau, aku ataupun mereka yang memiliki segudag ilmu pengetahuan
Selagi Engkau tidak menghendaki setitik cahaya islam meyinari dunia
Selagi Engkau tidak menghendaki setitik tetes islam membasahi dunia
Maka akan aku ikhlaskan segala apa yang terjadi
kehendak-Mu padaku
adalah hidup di bumi
kehendakku pada-Mu
adalah mematuhi
meski Engkau genapkan seribu rasa
penderitaan dan dukacita
air mata dan kesengsaraan di dunia
akan aku terima apapun nasibku di dunia
selagi Engkau tak marah padaku
Duhai Cintaku
Slawi, 5 April 2019
0 Komentar